serba salah, serba susah…

Ketika harga gabah menurun…rakyat Indonesia sengsara, para petani mengeluh karena pendapatan mereka berkurang bahkan merugi. Diperparah dengan beras impor…

Ketika harga tebu menurun karena jumlah yang terlalu melimpah, para petani tebu pun berpikir untuk gulung tikar mencari profesi lain yang lebih menguntungkan…

Ketika jumlah durian sedikit,buah yang banyak digemari (tapi banyak juga yang membenci) ini harganya bisa mencapai Rp.30.000/buah…bahkan lebih.

Sebaliknya ketika jumlahnya melimpah, harganya merosot sampai Rp.5000 saja tiap buahnya.

Memang dalam system ekonomi, tingkat harga suatu komoditi sangat dipengaruhi oleh supply dan demand, dan tentu saja supply itu tergantung ketersediaan. Dan tingkat harga itulah yang akan mempengaruhi untung/rugi yang dialami oleh produsen dalam sebuah kegiatan ekonomi.

Tapi ada sebuah anomali (sebenarnya tidak aneh sih…) yang terjadi di negara kita:

ketika produksi Minyak dunia menurun, stock menurun, supply menurun…tetapi demand yang tetap tinggi & cenderung meningkat, harga Minyak menjadi sangat fantastis…$123/barel, bahkan diperkirakan mencapai $200/barel dalam 6 bulan ke depan. Tidak menutup kemungkinan harga Gas pun akan menggila sebentar lagi.

Lalu apa akibatnya bagi negara kita ini? Negara Indonesia sebagai salah satu produsen minyak dan gas (anggota OPEC loh…) bahkan salah satu yang terbesar…Jika mengacu pada teori yang berlaku di atas, seharusnya kita diuntungkan dengan melonjaknya harga minyak ini. Kita memiliki stock minyak yang negara lain tidak punya, harusnya minyak yang mencapai $200 itu tidak merugikan kita kan?

Tapi kenyataannya tidak begitu kan…antrian panjang di SPBU…pemerintah berencana menaikan harga BBM sampai 30%…terjadi inflasi di negara ini…

Kalau saya telusuri lebih jauh…ternyata hal itu tidak aneh kok, bukan anomali…menurut pandangan saya, MUNGKIN kondisi sulit itu disebabkan oleh beberapa hal sbb:

  1. sebagian cadangan minyak kita (di perut bumi Indonesia) ternyata bukan milik kita…itu milik korporasi asing dari Prancis, AS, Inggris, dan negara2 bermodal tinggi lainnya…
  2. kita belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk pengolahan minyak mentah agar memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Dengan berat hati kita mengekspor minyak mentah dan mengimpor kembali setelah diolah dengan harga yang jauh lebih tinggi…
  3. kita terlalu banyak mengkonsumsi komoditi ekspor…ketika harga minyak melonjak, tentunya harga komoditi lainnya (di seluruh dunia) akan menyesuaikan, apalagi yg menggunakan mata uang $….

Solusi??

Maaf…belum sanggup.

“Ya Allah berikanlah ilmu & kekuatan kepada hamba-Mu yang lemah & bodoh ini agar kami menjadi golongan yang berilmu dan bersabar.”

One thought on “serba salah, serba susah…

  1. solusinya ya bikin company o&g yg murni indonesia (ky medco). susah but not imposible.. apalagi buat orang mantap macem rangga..

    ditunggu peluncuran pt rangco tbk

Leave a comment